WAKTU:
Senin, 3 Januari 2011
Pukul 19.00-21.30 WIB
TEMPAT:
Aula PARAMADINA
Pondok Indah Plaza I, Kav. UA 20-21
Jl. Metro Pondok Indah (depan RSPI/belakangMc.Donald).
NARASUMBER:
- Komaruddin Hidayat (Rektor UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta)
- Yudi Latif (Direktur Eksekutif Reform Institute)
- Arif Satria (Dosen ITB)
- Soen’an Hadi Poernomo (Direktur Pusdatin Departemen Kelautan & Perikanan)
MODERATOR:
Elza Peldi TaherDESKRIPSI SINGKAT:
Hidup bersajaha adalah perkara yang tak mudah di tengah hiruk-pikuk konsumerisme dan hedonisme yang kian... merajai dunia ini. Godaan itu tampak nyata saat seseorang menanjak taraf hidupnya, seperti menjadi pejabat atau pengusaha sukses. Kasus Gayus Tambunan adalah salah satu contohnya. Segala cara dilakukan untuk dapat meraihnya.
Menjadi seorang pejabat bukanlah prestise. Itulah pelajaran penting dari Soen’an Hadi Poernomo. Baginya, menjadi pejabat adalah amanah yang harus dijalani secara serius dan profesional. Perjuangan dan pengabdian terus-menerus demi terciptanya perubahan dan perbaikan untuk kemaslahatan bersama.
Perjalanan hidupnya yang penuh dengan lika-liku menggembleng karakter Soen’an menjadi sosok pejabat yang tangguh, yang tak tergiur dengan godaan duniawi. Ia tak tergoda untuk menyalahgunakan kekuasaannya untuk kepentingan dirinya dan keluarganya. Baginya, ada kebahagiaan yang tak dapat dibahasakan saat ia mengabdi untuk kepentingan banyak orang.
Dalam istilah Islam dikenal konsep asketis (zuhud), yakni menjauhi dunia. Ya, Soen’an dapat disebut orang yang terus berusaha untuk hidup dengan pola itu. Zuhud bukanlah meninggalkan dunia (materi) seratus persen. Kita hidup di dunia ini tak bisa lepas dari unsur tersebut. Yang terpenting adalah kesadaran bahwa materi bukan tujuan, tapi sarana pengabdian.
Menjadi seorang pejabat bukanlah prestise. Itulah pelajaran penting dari Soen’an Hadi Poernomo. Baginya, menjadi pejabat adalah amanah yang harus dijalani secara serius dan profesional. Perjuangan dan pengabdian terus-menerus demi terciptanya perubahan dan perbaikan untuk kemaslahatan bersama.
Perjalanan hidupnya yang penuh dengan lika-liku menggembleng karakter Soen’an menjadi sosok pejabat yang tangguh, yang tak tergiur dengan godaan duniawi. Ia tak tergoda untuk menyalahgunakan kekuasaannya untuk kepentingan dirinya dan keluarganya. Baginya, ada kebahagiaan yang tak dapat dibahasakan saat ia mengabdi untuk kepentingan banyak orang.
Dalam istilah Islam dikenal konsep asketis (zuhud), yakni menjauhi dunia. Ya, Soen’an dapat disebut orang yang terus berusaha untuk hidup dengan pola itu. Zuhud bukanlah meninggalkan dunia (materi) seratus persen. Kita hidup di dunia ini tak bisa lepas dari unsur tersebut. Yang terpenting adalah kesadaran bahwa materi bukan tujuan, tapi sarana pengabdian.
Tak banyak pejabat di negeri ini yang sadar akan hal itu. Berbagai pengalaman Soen’an adalah cermin bagi kita semua untuk menatap masa depan yang lebih baik. Untuk itu kami mengundang Anda untuk hadir dalam Diskusi Buku ”Birokrat Unik” karya Elza Peldi Taher, pada:
CONTACT PERSON:
Rahmat (0811 902 581), rahmat_caknur@yahoo.com
Rifki (0852 1613 3584), a.rifki@yahoo.comh